MARTAPURA, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar, menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian pidato sebagai bupati Banjar periode 2025- 2030.
DALAM rapat paripurna, Bupati Banjar H. Saidi Mansyur, menyampaikan hasil pembangunan selama 74 tahun usia Kabupaten Banjar dimana telah banyak kemajuan yang dicapai. Salah satu tantangan yang ada dihadapi, adalah pandemi Covid-19, yang berdampak pada semua sisi kehidupan.
” Pandemi Covid-19 membuat hampir 2 tahun Pemerintah Kabupaten Banjar mengalihkan prioritas pembangunan kepada aspek kesehatan,” kata Saidi Mansyur, Rabu 5 Maret 2025, malam di gedung DPRD Banjar Martapura.
Pada saat pandemi melanda Indonesia, hampir semua sektot ekonomi terdampak. Para pelaku usaha banyak yang gulung tikar.
Demikian pula pasca pandemi, tidak serta merta langsung bisa membuka usahanya. Dampak pandemi masih menekan kondisi ekonomi kita, jelas Saidi Mansyur.
Hal serupa juga terjadi disektor perdagangan, perindustrian dan pariwisata serta sektor-sektor lainnya.
Namun tantangan tersebut tidak membuat kita menyerah dan putus asa tapi sebaliknya mendorong untuk semakin gigih mencari solusi dan berinovasi,” lanjutnya.
Sejak pandemi, angka kemiskinan di Kabupaten Banjar terus mengalami penurunan 2,36 persen pada 2024. Persentasi angka kemiskinan tersebut berada pada urutan kelima secara nasional.
Tingkat kesenjangan berada pada titik terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, yang artinya pemerataan pendapatan dan pemerataan pembangunan semakin baik. Dimana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sejak 2021 pada angka 72,40 dan 2024 menjadi 74,41.
Aspek tenaga kerja juga berhasil menurunkan angka pengangguran, dari 3,89 persen pada 2021 menjadi 2,71 pada 2024. Aspek ekonomi -1,96 persen pada 2020 menjadi 4,76 persen pada 2024 tertinggi selama 5 tahun terakhir.
” Kami harapkan kolaborasi dan dukungan semua pihak hingga capaian dalam bentuk nilai ini bisa kita tingkatkan lagi,” kata Saidi Mansyur.
