MARTAPURA, Ketua DPRD Kabupaten Banjar H. Muhammad Rofiqi mengkritisi minimnya siswa sekolah formal.
“SAYA termasuk putra asli Kabupaten Banjar, memang secara kultur pendidikan agama di Kabupaten Banjar sangat kuat, namun hal itu yang membuat indek pembangunan dan IPM di Kabupaten Banjar ini rendah. Masyarakat lebih memilih sekolah berbasis agama,” jelasnya.

Dengan indek prestasi masyarakat yang rendah, mestinya membuka kesadaran orang tua agar menyekolahkan anaknya disekolah formal.
Karena perkembangan kedepan, pengetahuan yang di rapat dari sekolah formal akan sangat membantu.
“Pendidikan agama tetap penting, tetapi sebagai generasi penerus daerah mestinya pendidikan formal juga jangan ditinggal,” sambungnya.
Menurut Kepala Desa Murung Kenanga Hipzil Khair, kondisi sekolah negeri kurang diminati, bukan karena kurangnya promosi dari pihak sekolah. Melainkan, kultur masyarakat Kabupaten Banjar yang lebih memilih sekolah agama daripada sekolah formal.
“Sudah jadi rahasia umum, masyarakat Martapura memang terkenal religius, faktor inilah yang menyebabkan para orang tua lebih memilih memasukkan anak ke madrasah,” sambungnya.