
komfirmasi.com – Pada Pukul 00.01 Wita Sabtu malam ini, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Parsial di 6 kecamatan yakni, Kecamatan Gambut, Kertak Hanyar, Tatah Makmur, Kecamatan Sungai Tabuk, dan Kecamatan Martapura, serta Kecamatan Martapura Timur mulai diterapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar.
Menurut, Sekretaris Daerah (Sekda) sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Corona Virus Disease (GTPP Covid-19) Kabupaten Banjar, M Hilman, pelaksanaan PSBB yang terintegrasi dan terpadu dengan 3 kabupaten/kota lainya yakni, Kabupaten Batola, Kabupaten Banjar, dan Kota Banjarbaru pada Sabtu, (16/5/2020) serentak telah melaksanakan.

“Besok Kota Banjarbaru, Kabupaten Batola sudah melaksanakan PSBB, dan Kabupaten Banjar dimulai pada Pukul 00.01 Wita malam ini,” ujar Hilam saat menggelar video konferensi pers di Command Center Barokah, Martapura, Jumat (15/5/2020).
Didampingi Kepala Dinas kesehatan (Kadinkes) dr Diaduddin sekaligus Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Banjar, Hilman pun memastikan, pada pukul 08 Wita malam nanti semua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 sudah bersiaga di posko-posko yang telah ditentukan.
“Ada 4 posko yang disiagakan di Kabupaten Banjar, dan 3 posko bersama dengan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru sebagai pengamanan jalur perbatasan guna mengendalikan kedatang masyarakat yang masuk ke Kabupaten Banjar,” ucapnya.
Mudah-mudahan, papar Hilman lebih jauh, keefektifan PSBB yang diterapkan selama 14 hari tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Dengan begitu, gambaran kondisi di 6 kecamatan yang melaksanakan PSBB dapat diketahui.
“Jadi, mana warga yang terpapar dan tidak terpapar bisa kita ketahui. Kita akan masif dan masal melakukan rapid test sebagai screening awal untuk melakukan swab test,” tuturnya.
Kendati swab test bukan kewenangan Kabupaten Banjar. Namun, Hilam pun memastikan lebih jauh, akan mendiskusikannya guna mendapatkan informasi akurat positif tidaknya masyarakat yang diduga terpapar covid-19.
“Karena itu, kita memastikan bagaiaman agar masyarakat benar-benar stay at home atau berdiam diri dirumah. Kalaupun keluar rumah, mereka tetap menjalankan prinsip-prinsip protokol kesehatan seperti, tetap menggunakan masker, rajin cuci tangan saat beraktivitas, dan tetap menjaga jarak guna memutus mata rantai penyebaran covid-19,” harapnya.
Hilam pun berharap dan memohon masyarakat agar tetap bersabar dan menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar covid-19, sebagaimana upaya sosialisasi yang telah dilakukan baik melalui spanduk diaman sektor usaha yang masih beroperasi seperti, disektor kesehatan, bahan pangan, bahan pokok sembako, gas LPG, energi listrik, jasa komunikasi dan media, perbankan, kegiatan logistik, dan distribusi barang, serta industri strategis, hingga perhotelan mengikuti imbuan.
“Untuk aturan berkendara dengan filosofi agar phisikal distancing agar tidak terjadi penularan. Dan bagi pekerjaan yang bisa dilaksana dirumah, sebaiknya kerjakan dirumah saja. Kita juga mengefektifkan pelarangan perkumpulan masa diarea publik seperti, tempat ibadah, tempat hiburan, balai pertemuan, dan area-area yang sering terjadi perkumpulan orang banyak lainya,” ungkapnya.
Sedangkan terkait pengendalian baik, pengaman perbatasan, keamanan ketertiban, serta jaring pengaman sosial (JPS), dikatakan Hilman, merupakan tugas utama Satgas Covid-19.
“Untuk JPS dari pemerintah pusat saat ini sedang berjalan yakni, Bantuan Langsung Tunai Rp600.000 perbulan yang didapat selama 3 bulan kedepan yang disebarluaskan melalui via pos, dan kita prioritaskan di 6 kecamatan yang menerapkan PSBB. BLT dari alokasi Dana Desa (DD) Rp600.000 pun sudah mulai kita salurkan,” akunya.
Tak hanya itu, Hilman pun memastikan bantuan sosial jenis sembako dari pemerintah pusat sudah diterima dan masing-masing masyarakat sudah mempunyai edisinya tinggal ke e-warung saja untuk menggantinya dengan paket sembako senilai Rp200.000. Bagi masyarakat yang tidak mendapatkan bansos seperti yang disebutkan, akan difasilitasi Pemkab Banjar.
“Kita juga sudah distribusikan sekitar 30.100 paket sembako untuk 30.100 KK di 6 kecamatan yang melaksanakan PSBB. Pendataan warga yang terdampak covid-19 inikan bersifat dinamis. Jadi, kita meminta kekurangan tersebut untuk disampaikan kembali pada Selasa mendatang,” ucapnya.
Sedangkan, untuk kecamatan yang tidak melaksana PSBB tambah Hilam lebih jauh, akan memverifikasi ulang jumlah KK yang terdampak Covid-19.
“14 kecamatan yang tidak melaksanakan PSBB juga akan diberikan bansos jenis paket sembako dari Pemkab Banjar. Serta, kita mendapat bantuan dari Pemprov Kalsel uang tunai Rp100.000 untuk sekitar 51.000 KK yang didistribusikan berbarengan dengan bahan pangan,” pungkasnya.(tim/Kom)