komfirmasi.com – Masyarakat Kalimantan Selatan, khusus Kota Banjarmasin dan sekitar sangat berduka, setelah mengetahui kabar wafatnya salah satu ulama kharismatik KH Ahmad Zuhdiannoor yang masyhur disapa Guru Zuhdi pada, Sabtu (2/5/2020) sekitar pukul 7.40 WIB di Rumah Sakit (RS) Medistra, Kota Jakarta.
Kabar duka wafatnya salah satu ulama kebanggaan Kalimantan Selatan tersebut menyebar luas kemasyarakat melalui akun media sosial (medsos) baik Facebook, WhatsApp, dan jejaring medsos lainya.
Berdasarkan surat keterangan dokter penanggungjawab RS Medistra, nomor 137.K.Med.02.05.2020, dr Gunawan So.PD menerangkan bahwa almarhum Guru Zuhdi yang lahir pada, 10 Februari 1972 merupakan pasien dengan diagnosa kanker paru dan kelenjar getah bening. Dan jenazah pun dikabarkan tiba di VIP Room Lanud Syamsuddin Noor sekitar pukul 16.00 Wita belum lama tadi menggunakan pesawat Lion Air.
Mengetahui kabar tersebut, ribuan jamaah pun membeludak memadati jalan raya menuju kediaman Guru Zuhdi di Sungai Jingah, belakang Mesjid Jami Banjarmasin untuk menyambut kedatangan, dan ikut serta mensalatkan jenazahnya di Mesjid Jami, hingga menyaksikan prosesi pemakamannya di Komplek majelisnya yang berada tak jauh dari Mesjid Jami Banjarmasin. Meski sebelumnya prosesi pemakaman sempat dijadwalkan di Komplek Citra Graha, Kota Banjarbaru.
Dibawah rintik hujan, ribuan jamaah disertai haru tangis, hingga takbir, sholawat, dan do’a pun menghantarkan sosok Aulia Allah SWT yang menjadi panutan masyarakat Kalimantan Selatan. Bahkan, kebanyakan dari jamaah pun mengabadikan setiap momen mulai dari kedatangan hingga prosesi pemakan Guru Zuhdi yang tutup usia di 48 tahun menggunakan smartphone.
Mewakili keluarga, H Rasyid Ridho pun meminta kepada ribuan jamaah yang datang untuk mendoakan dari rumah saja melalui video berdurasi 43 detik yang tersebar di via whatsApp. Mengingat, saat ini Kota Banjarmasin menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
“Kami mengimbau kepada seluruh jamaah, pemimpin, dan pencinta beliau (Guru Zuhdi) untuk dirmuah saja, dan bersama-sama mendoakan beliau yang pahalanya dihadiahkan untuk beliau. Insyaallah pahala mereka yang mendoakan dari rumah sama saja dengan yang berhadir disini,” ucapnya.
Sebagian jamaah pun akhirnya membubarkan diri dari kerumunan, dan sebagiannya tetap bertahan hingga prosesi pemakaman selesai.(Mu/Kom)